Minggu, 25 September 2011

Solusi: meredam api cemburu dan cara mengatasinya “…bahkan Allah lebih cemburu.”



Kecemburuan merupakan asas cinta yang mendalam, petanda baik. Bahkan di dalam Islam itu sendiri semakin tinggi kecintaan seseorang muslim dengan agamanya semakin tinggi tingkat kecemburuannya. Ini menandakan bahwa rasa cemburu berada di peringkat yang paling tinggi dalam lingkaran perasaan manusia. Kenapa dikatakan demikian; sebab semakin tinggi tingkat kecintaan pada sesuatu maka otomatis perasaan orang tersebut merasa takut kehilangan sesuatu yang ia kasihi. Cinta kepada Allah timbulnya rasa cemburu kepada orang yang menyekutukannya. Cinta kepada Raulullah s.a.w. menyebabkan rasa cemburu pada orang yang tidak mengikuti ajaran beliau. Begitupula cinta kita pada seseorang. Suatu hari pristiwa penting berlaku di masa Rasulullah s.a.w. ada seorang sahabat yang begitu kontras menunjukkan kecemburuannya di depan Nabi s.a.w. melihat keadaan demikian para sahabat yang hadir terheran-heran melihat prilaku kawannya tersebut lantas Rasulullah bersabda: “Kenapa kalian kelihatan aneh, aku lebih cemburu daripada dia. Dan Allah lebih cemburu lagi daripadaku”.([1])

Namun kecemburuan Allah tidak sama seperti kecemburuan mansuia, kecemburuan Allah jika ada hambaNya yang melakukan dosa dan gemar malakukan maksiat. Allah sangat menyanyangi hambaNya. Kasih saying Allah kepada hambaNya melebihi kasih seorang ibu pada bayinya, apalagi hamba tersebut beriman dan bertaqwa padaNya.

Jikalau rasa cemburu ini telah sirna dalam jiwa seseorang, ia tidak peduli lagi bersifat cuek dan masa bodoh dengan apa yang dilakukan pasangan, yang penting hubungannya masih tetap berjalan. Masalah mau selingkuh, mau gonta ganti pasangan sudah tidak diambil pening kepala. Orang yang telah mati rasa cemburunya ini nimakan Dayus dan ia termasuk penghuni neraka.([2])

Jalan keluar dalam menyelesaikan kecemburuan
Jika kebetulan berhadapan dengan masalah ini alangkah baiknya seandainya kita dapat menghadapinya dengan kepala dingin dan berlapang dada. Gunakan pendekatan yang lebih bijak pada pasangan anda, tidak beremosi. Sehingga hubungan anda akan tetap terjaga. Berapa banyak hubungan cinta yang sirna karena dibakar api cemburu. Dan berapa banyak ikatan perkawinan yang terpaksa bubaran karena cembru. Oleh karena itu cemburu merupakan pisau bermata dua. Sumber ketulusan cinta dan pematik api kehancuran rumah tangga. Berhati-hatilah dalam menyikapi hal ini.

“Jika rambut ada di dalam tepung ambilkan rambutnya jangan tumpahkan tempungnya.” Kata pepatah kuno tersebut ada benarnya juga. Jika kita berhadapan dengan masalah selesaikan masalah itu dengan memakai cara yang baik dan tepat tanpa efek samping. Dengan kata lain menyelesaikan masalah tanpa menambah masalah.

Cara-cara mengatasi kecemburuan pada pasangan anda:
1.      Jikalau sumber kecemburuan itu dari tetangga maka alangkah terhormatnya seseorang itu tidak mengamuk-ngamuk atau menyerang tetangganya tersebut. Dalam solusi ini jalan yang paling baik ialah pindah rumah.
2.      Seandainya kecemburuan berawal dari sms atu telpon. Pasangan anda ketahuan melakukan hubungan yang intim dengan orang lain lewat telpon. Dalam hal ini jalan kelur yang dipilih dengan mengganti card telpon tersebut dan segala yang menghubungkan pasangan anda dengan si dia di sekat. Lakukanlah dengan cara yang bijak sehingga tidak membuat pasangan anda marah.

3.      Gunakan pendekatan emosianal (perasaan) jangan memakai baku-hantan sebab masalah ini akan menjadi runcing. Pasangan anda akan membela mati-matian terhadap sangkaan-sangkaan yang di alamtkan pada dirinya walaupun ia jelas-jelas melakukan perbutan tersebut. Karena menurut hukum psikologi manusia; individu akan membuat pembelaan diri setiap benturan yang mengancamnya. Seandainya tidak dihadapi dengan benar masalah ini akan membawa kepada pertengkaran yang amat sangat.

4.      Coba meminta pertolongan orang dekat seperti kawan pasangan anda, atau orang tua, atau sipa saja yang anda percayai untuk menasihat pasangan anda tersebut dengan apa yang ia perbuat serta akibat yang bakal ia terima seandainya ia terus melakukan perbuatan itu.

5.      Jika segala macam usaha telah anda coba tapi tidak juga dapat menyadarkan pasangan anda, nasihat anda masuk kuping kiri keluar kuping kanan. Kian hari makin menggila, maka jalan keluarnya cobalah anda berbicara terus terang tentang hubungan anda mau dilanjutkan atau bagaimana. Jika pasangan anda benar-benar mencintai anda jelas ia akan memilh untuk meneruskan hubungannya dengan anda. Jika tidak, dan anda kurang terima dengan sikapnya itu, merasa tidak bahagia dan tersiksa untuk apa lagi dipertahankan. Memang pertemuannya mungkin sampai di situ. Itulah kenyataannya yang harus diterima.

Kata kunci terpenting dalam membina hubungan anda selalu berperasangka baik terhadap pasangan anda. Demikainlah uraian yang singkat ini semoga bermamfaat. Selamat mencoba.





[1] (Sarh al-Hadist, kalimat lengkapnya lihat Sahih Muslim).
[2]  (Sarh al-Hadist, kalimat lengkapnya lihat  dalam Sunan Tirmizi dan Abu Daud)

Rabu, 21 September 2011

Motivasi: Kisah sukses mbak Umi wanita karir


Tersentuh kekaguman hati menyaksikan kisah sukses ‘sang penakluk’ wanita karir yang berhasil menjalani multi dimensi sisi kehidupan ketika tidak semua orang mampu untuk menjadi demikian. Umumnya setiap orang menginginkan untuk sukses tapi haya mereka yang benar-benar mampu yang bisa meraihnya. Pahit getir kehidupan bukanlah batu penghalang bagi beliau untuk mencapai kesuksesan. Rintangan bukanlah satu alasan untuk ia menjadi lemah bahkan sebaliknya. Benar, banyak orang-orang besar dalam sejarah karena mereka memiliki kemauan besar. Kenapa terkadang kita merasa cepat putus asa? Dan apa alasannya?

Kisah ini semoga dapat membuka mata hati yang buta, bagi telingga yang mau mendengar.

Beragam fenomena yang terjadi fakta berbicara, mengungkap rahasia di balik rahasia kisah seorang wanita karir yang sukses dalam menggapai cita-cita bergelut dengan waktu yang sesak dan tanggung jawab yang melimpah. Di samping tanggung jawab sebagai seorang ibu rumah tangga seabrek pekerjaan kantor membludak minta diselesaikan. Namun ia mampu menjadi yang terbaik dalam sekian banyak tanggung jawab yang dibebankan. Inilah jalan yang membawanya menjadi wanita karir yang sukses. Sikap optimis itu tersimpul dari seyum yang menawan di balik kelembutan wajahnya yang penuh keibuan ternyata menyimpan sosok wanita yang berkemauan keras dan penuh dedikasi dalam menjalankan tugas.

Bila kita mengungkap rahasia di balik kisah sukses beliau dengan meneteskan air mata anda akan menyaksikan adegan pilu itu bagaimana pahit dan getir sisi-sisi jalan yang harus ia lalui. Jalan yang tidak selalu mendatar tapi menurun dan mendaki terkadang penuh onak dan duri. Kesuksesan yang ia raih bukan secara kebetulan melainkan harus dibayar mahal dengan pengorbanan dan tidak ada pengorbanan tanpa perjuangan. Tidak pernah menyerah menghadapi setiap rintangan yang datang menerjang tetap bersemangat dengan penuh keyakinan. Sosok kekuatan itu dapat disaksikan dari ucapannya, “saya tidak mau menyerah pada nasib, saya harus menjadi yang terbaik”.

Kata-kata itu keluar bersama kekutan semangat bajanya yang begitu tegar. Penuh rasa percaya diri yang tinggi adalah modal utamanya dalam berkarya. Bukan saja menginginkan yang terbaik tapi selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam keadaan apapun dan di manapun ia berada. Itulah rahasia suksesnya.

Prinsip ini benar, dan dibenarkan. Bila kita membaca catatan mengenai orang-orang yang sukses dalam hidupnya maka kita akan temui kesamaan sikap mereka. Bagaimana keteguhan hati siti Hajar ketika berdepan dengan masalah yang begitu rumit. Dan juga ketabahan Khadijah dalam mendampingi Nabi s.aw. Jika kita kembali ke tahun 1915 ketika Amerika tercengang. Selama lebih dari setahun daratan Eropa berlumuran darah, perang saudara terus berkecamuk membuat semua orang kebingungan dan tak ada satupun yang tahu bagaimana cara penyelesaiannya.

 Adakah masalah ini dapat diselesaikan?

Saat semua orang terbius dalam kebingungan, Woodrow Wilson berani tampil untuk mencobanya dengan rasa percaya diri dan penuh keyakinan akhirnya beliau mampu mengatasi keadaan yang kacau bilau dengan gemilang. Anda pasti kenal Napoleon seorang kopral rendahan yang selalu diejek temannya karena memiliki postur tubuh yang tidak layak menjadi seorang tentara. Namun akhirnya apa yang terjadi.

Jika Ingin melihat daya kekutan seseorang itu, maka cukuplah kita buktikan sejauh mana ia dapat mengatasi masalah yang paling sulit dalam hidupnya. Lantas ia mampu keluar menjadi pemenang. Menurut pengesahan pakar psikologi dan ahli-ahli motivasi antara konsep sukses secara umum meliputi dua faktor penting:
1.   Faktor internal (dalam diri). Faktor ini mencakupi semangat juang yang tinggi, tabah, ikhlas dan selalu berusaha tidak cepat putus asa.
2.   Faktor eksternal (luar diri). Termasuklah kesempatan, peluang, pelatihan dan kecekapan dan selalu berbenah diri.

Kembali Menganalisa hasil-hasil temuan pakar psikolog mengenai kemampuan di atas maka kesimpulannya lebih menekankan tentang perlunya membenahi faktor-faktor yang wujud dalam diri manusia itu sendiri (self-concept) sebelum ia melangkah lebih jauh. Diyakini kekuatan inilah yang akan menjadikan manusia itu 'sang penakluk' yang mampu mendobrak tembok-tembok penghalang. Selain itu, mereka yang memiliki self-concept yang kacau akan menyebabkan rendahnya daya tahan tubuh, lemah ketika menerima benturan-benturan baik yang berbentuk fisik maupun psikis, cepat menyerah sebelum berakhirnya perjuangan. Mereka itulah orang-orang yang ‘bermental kerupuk’, berani hidup tapi tidak memiliki keberanian memperjuangkannya.

                                                                       ***

Rabu, 07 September 2011

Asal Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia



Bahasa Indonesia terbentuk dari bahasa kesusteraan Melayu lama, yang pernah disebut juga bahasa Melayu-Riua atau Melayu-Johor. Walaupun bahasa Indonesia telah mengalami perkembangan dan modernisasi namun dasarnya tetap asli. Sebab itulah dalam ilmu bahasa dan ilmu perbandingan bahasa namanya disebut bahasa Melayu, supaya jangan terjadi kekeliruan dengan bahasa-bahasa daerah lain di Indonesia. Nama ‘Melayu’ dalam bahasa kuno ‘Malayu’ perkataan ini dijumpai pertama kalinya nama sebuah kerajaan tua di daerah Jambi Sumatera yang terletak dikepulauan Indonesia. Kerajaan itu menurut para sejarawan berdiri di tepi sungai Batang Hari Jambi. Kerajaan ini merupakan transmigran sebuah kerajaan India kuno, berbentuk kerajaan kecil itu diatur menurut adat istiadat India. Seperti gelar raja, bahasa dan bentuk-bentuk budaya lainnya.

Kemudian abad ke-7 kerajaan Malayu tersebut ditaklukkan oleh kerajaan Shriwijaya (sekarang dieja Sriwijaya) dan baru dapat membebaskan diri pada kahir abad ke-12. Kerajaan Shriwijaya itu pula berasal dari imigran sebuah kerajaan India yang memkai adat istiadat India dan bahasa Sangskerta pula. Kerajaan Shriwijaya ini banyak prasasti peninggalannya ditemui di Palembang-Indonesia, terutama di kepulauan Bangka dan sekitara Bandar Palembang. Menurut pakar sejarah di sinilah letak tapak kerajaan Shriwijaya itu. Sementara di Jambi juga ditemui prasasti yang diduga besar kemungkinan daerah jajahannya. Selama 500 tahun kerajaan Malayu Jambi di jajah Shriwijaya sehingga ketika tahun 1024 M, kerajaan Shriwijaya diserang oleh kerajaan Cholamandala di India dan Shriwijaya dapat dikalahkan. Kemudian Shriwijaya memindahkan pusat pemerintahannya ke Malayu (Jambi) dan kota itu menurut catatan sejarah dikenal dengan Melayur.

Setelah Islam mulai berkembang dengan cepat dan meluas peranannya dapat mempengaruhi ajaran Hindu yang banyak mengalami perubahan kebudayaan. Dengan masuknya pengaruh kebudayaan Islam berakhirlah kerajaan Malayu dan kerajaan Hindu tersebut. Berdasarkan penelitian para sejarawan tidak ada kesusteraan yang ditinggalkan melainkan pengaruh bahasanya.

Walaupun bahasa Melayu saat ini mengalami perubahan diaek yang berbeda-beda mengikut perkembangannya namun ia tetap bersal dari induk bahasa yang sama iaitu bahasa sangskerta dan pegaruh bahasa Arab. Sejarah membuktikan perbandingan antara tulisan-tulisan prasasti peninggalan kerajaan Shriwijaya memiliki bentuk bahasa yang sama dengan bahasa Melayu saat ini lihat contoh berikut:

Bahasa Sangskerta,  vulan=bulan/ Sumpah=sumpah/ Java=jawa/ bhumi=bumi.

Bahasa Arab, wujud=wujud/ insan=insan/ hak=hak/ bab-bab.

Bukti perkataan tersebut banyak dijumpai di prasasti peningalan kerjaan Sriwijaya dan kerajaan Islam kuno di kepulaun Nusantara.  Jadi dapat disimpulkan wujudnya bahasa Melayu baru dari kebudayaan Melayu lama yang terbentuk dari campuran antara bahasa Sangskerta dan bahas Arab. Kemudian mengenai bahasa Sangskerta berasal dari induk bahasanya iaitu Austronesia. Karana menurut ahli perbandingan bahasa ciri bahasa Autronesia tidak ada perbedaan untuk kata ganti seperti “Dia” dalam Inggris she/he. Tapi tidak ditemui dalam bentuk bahasa Autronesia.

Indeks
Dr. C. A. Mess. Tata Bahasa dan Tata Klimat. Diterbitkan di Bandung 1965. Di cetak kembali University of Malay Press 1969 Kuala Lumpur. 
Dr. N.J. Krom, Hindoe-Javaasnsche Geschiedenis, hal 131.
Majumdar. An Advanced History of Iindia, Jil I, hal,211.

Selasa, 06 September 2011

Asal usul kejadian alam berbentuk asap penemuan sains dan bukti kebenaran Al-Quraan


Ketika ahli kosmologi alam smesta ini mengatakan pada awalnya terwujud alam semesta ini berbentuk plasma. Plasma ini menyerupai bentuk awan gas. Awan gas inilah mengembang suatu saat  selepas letupan besar yang amat dahsyat dan suhu alam semesta ini ketika itu telah jatuh kepada 10 bilion derajat. Selain daripada permulaan kejadian alam semesta ini berasal dari bentuk awan gas, menurut suatu hipotesis  yang dinamakan Nebula Hipotesis, asal usul sistem solar dalam bentuk cakera gas, yang terbentuk daripada keruntuhan gravitas awan dan gas (kebanyakan H2 dan He) yang berputar.

Kemudian kita tinjau dari penjelasan al-Quraan diterangkan dalam surah al-Fusilat ayat 11, Allah menjeskan tentang asal mula terciptaanya langit dalam bentuk asap kemudian memadat dan dipastikan langit tersebut akan mencair kembali ketika dunia Kiamat.

“Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya  dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah Ku dengan senang hati atau terpaksa”, kedua-duanya menjawab” kami datang dengan suka hati”. (al-Fuslita:11).

Dalam bahasa Arab perkataan asap (dukhan), Dalam sain asap disebutkan bentuk-bentuk jirim yang terapung di udara. Menurut Ibnu Kastir  perkataan dukhan dalam ayat ini ialah uap air yang dihasilkan dari pembentukan bumi ini. Ini menunjukkan apa yang dinyatakan al-Quraan adalah benar, tida kerguan padanya. 

Sabtu, 03 September 2011

jaringan informasi

Permulaan kejadian alam semesta “Big Bang” Penemuan sains dan Al-Quraan


Permulaan kejadian alam semesta “Big Bang” Penemuan sains dan  Al-Quraan

Mengenai permulaan kejadian alam semesta sebagaimana di jelaskan dalm al-Quran:

“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu kedua-duanya dahulu adalah satu yang padu. Kemudain kami pisahkan antara keduanya. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman”. (al-Anbia’: 30).

Berdasarkan ayat diatas yang dapat ditarik kesimpulan mengenai asal usul permulaan kejadian alam semesta dan juga permulaan kehdupan organisma hidup. Kata  ratqa (litah al-Quraan), bermaksud suatu unit. Kata fataq, nbermakna dipisahkan. Menurut tafsir Ibnu Katsir apa yang dimaksudkan dengan langit dan bumi pada suatu masa yang lalu adalah suatu yang padu, kedua-duanya merupakan satu kesatuan kemudian Allah memisakannya.

Ahli kosmologi yang kebanyakannya bukan beragama Islam bahkan ada juga diantara mereka yang ateis membuat kajian-kajian dan mereka menemukan satu teori yang dinamakan “Bing Bang”. Lebih kurang 15 bilion tahun yang lalu di jangkakan satu letupan yang maha hebat telah berlaku. Apa yang berlaku seblum itu tidak diketahui oleh ahli sains. Kajian ini bukan satu kejadian seperti “letupan” yang biasa difahami melainkan ia suatu kejadian mengisi ruang dengan jirim-jirim yang menjadi asas pembetukan alam semesta. Sejak letupan itu berlaku alam semesta ini terus menerus mengembang yang menyebabkan jaraknya semakin jauh antara galaksi.

Ribuan tahun ahli astronomi berusaha untuk menjawab seperti ukuran dan umur alam semesta ini. Adakah ia akan wujud selama-alamanya atau akan musnah suatu ketika nanti.  Pada tahun 1929  seorang pakar astronomi Edwin Hubble menemui satu penemuan penting yang menjawab persolan-persoalan tersebut. Dapatan kajian beliau menyatakan bahwa alam semesta ini mengembang. Apabila ahli sains mengetahui bahwa alam ini mengembang  maka mereka menyadari bahwa awalnya alam ini dahulunya lebih kecil dan pada titik tertentu alam ini  pasti datangnya  dari titik yang sama. Titik inilah yang dinamakan Big Bang.  Para pakar astronomi mengatakan bahwa alam ini berbentuk tertutup  yang pada akhirnya akan mengecut kembali.

Fenomena alam yang mengembang dalam al-Quraan dijelaskan:

“Dan langit itu kami bangun dengan kekuasan Kami dan kami benar-benar mampu meluaskannya”. (az-Zurriat: 47).

Penjelasan al-Quraan mengenai alam mengecut:

(Iaitu) pada hari Kami gulung langit sebagaimana menggulung lembaran-lembaran kertas. Seperti Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah kami akan menggulunginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati, sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya. (al-Anbia:108).



Orbit bulan diterangkan dalam Al-Quraan ditemui Saintis



Bulan terus berada pada orbit mengelilingi bumi karna daya tarikan gravitasi antara bumi dengan bulan. Orbit bulan buka berbentuk bulat tetapi ia berbentuk elips. Oleh sebab itu jarak antara bulan dengan bumi kecepatannya dan bentuknya selalu yang kelihatan selalu berubah-rubah sepanjang bulan. Orbit bulan mempunyai ecentriciti (bulat) 0.055, iaitu tiga kali ecentriciti (bulat) orbit bumi, dan ini menyebabkan perbedaan yang besar jarak bulan dan bumi sepanjang bulan. Hitungan panjang antara jarak bulan dan bumi iaitu 384.000 km. tetapi disebabkan orbit bulan berbenuk elips, jarak paling minimum antara bulan dengan bumi ialah 363. 000 km. disamping dipengaruhi oleh bumi bulanjuga dipengaruhi gravitas matahari dan dan inilah yang menyebabkan kecepatan peredaran bulan. Maka laluan orbit bulan selalu diubah oleh gravitas matahari sebab itulah hitungan dalam satu bualan terkadang tidak sama.

Menurut keterangan al-Quraan dijelaskan dalam surah Yasin ayat 40:

“Tidak mungkin matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak mendapatkan siang dan masing-masing beredar mengikut garis edarnya”. (Yasin: 40).

Ibnu Abas r.a dan sebagian para ulama juga memberikan penafsiran mengenai ayat di atas, “ ia adalah orbit seperti arca roda yang berputar”. Ayat ini menunjukkan bahwa bulan dan mata hari masing-masing beredar mengikut orbitnya sendiri-sendiri. Perkataan falak (lihat Al-Quraan) dalam ayat ini bermaksud sfera, bintang, orbit.

Dalam surah Ar-Rahman ayat 5 juga dijelaskan:
Matahari dan bulan beredar mengikut perhitungannya. (Ar-Rahman: 5).

Berdasarkan penjelasan Ibnu Kasthir “matahari dan bulan beredar dalam laluan yang tepat”, beredar dalam orbit mengikut turutan yang sempurna.  Merujuk kepada ayat ini maka dapat kita ketahui bahwa wujudnya orbit matahari dan bulan dan masa peredaran bulan dan matahari mengikut ukuran masing-masing.
Kemudaian di jelaskan pula Rasulullah s.a.w dalam Sahih Muslim. Menganai ketepatan peredaran bulan sebagai berikut:

“Sesungguhnya zaman itu benar-benar terus berputar seperti pada saat Allah menjadikan langit dan bumi. Setahun itu ada 12 bulan…”.

Berdasarkan keterangan Hadist diatas maka dapat kita ketahui bahwa bulan mengintari bumi selama dua belas bulan dan setelah itu ia kembali semula ketempat permulaan.

Matahari beredar mengikuti orbit menurut penemuan sains dan penjelasan Al-Quraan



Matahari merupakan satu dari ratusan billion bintang yang terdapat dalam galaksi Bima Sakti. Galaksi ini mengandung medium gas yang bersifat neutral atau ion, adakalanya tertumpu menjadi asap yang mengandung atom-atom, molekul dan abu. Semua bahan ini merupkan gas, bintang-bintang yang berputar mengelilingi paksi tengah. Daya tarikan ke arah luar yang disebabkan oleh putaran tersebut diimbangi daya tarik ke dalam. Semua bintang yang di dalam galaksi Bima Sakti beredar megelilingi pusat  dengan masa edaran yang berbeda-beda.
Matahari terletak di bagian luar galaksi dan ia beredar mengikut orbitnya dengan kadar kecepatan 220km/saat. Matahari berjarak  30.000 tahun kecpetan cahaya dari pusat galaksi. Berdasarkan jarak ini kecepatan pergeakan matahari 220km/saat maka masa yang diambil oleh  matahari untuk beredear mengelilingi pusat Bima Sakti ialah 225 juta tahu.

Pejelasan al-Quraan.

Dalam surah Yaasin ayat 38 Allah S.A.T berfirman:

“Dan matahari berdedar di tempat peredarannya dan itulah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui”.

Perkataan tajri, (lihat Quraan) berasal dari perkataan jaro yang berarti mengalir, berlari, bergerak, beredar. Ibnu Kastir menafisrkan ayat ini “dan mata hari beredar mengikut laluannya dalam masa yang ditetapkan”.  Laluan yang ditetapkan ini boleh dinamakan Orbit.  Oleh sebab itu bahwa ayat ini menunjukkan bahwa matahari beredar mengikut orbitnya. Sebelumnya Galileo pun pernah mengtakannya demikian namun teori ini diperjelaskan pada kurun ke-20.

Jumat, 02 September 2011

Kehebatan Shalat menurut perspektif SAINS



Kajian demi kajian yang dilakukan mengenai shalat dari perspektif sains untuk menguak rahasia di balik kehebatan shalat. Belum lama ini kajian dilakukan di Universiti Malaya dan sebelumnya juga pernah diadakan kajian di Arab Saudi dan Kairo namun hasil yang didapati tidak jauh berbeda bahwa shalat merupkan terapi jiwa dan penyembuh dari penyakit. Disamping mendapat ganjaran pahala. Sebagaimana firman Allah:

“Bacalah serta ikutilah (wahai Muhammad) akan apa yang diwahyukan kepadamu daripada al-Quraan, dan dirikanlah sembahyang, sesungguhnya sembahyang itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar”.(QS:29:45)

Tapi kenapa banyak yang melakukan shalat tidak merasakan apa-apa. Bahkan ada juga yang mengeluh dan berkata, “shalat, tidak shalat sama saja”. Begitulah perkataan seseorang yang belum merasakan manisnya iman.
Shalat yang dikehendaki Allah ialah shalat yang khusuk serta mengikut kaedah yang benar sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah s.a.w bukan shalatnya seperti patukan burung gagak sementara hati mejeng kemana-mana. Menurut kajian sains yang belum lama ini, adapun mamfaat shalat ditinjau dari perspektif sains sebagai berikut:

1.      Mejaga kesehatan badan. Kajian mendapati perilaku gerak shalat itu dapat memberi efek tertentu mengenai kesehatan dan menjaga kesetabilan tubuh. Seperti suhu badan, kesetabilan peredaran darah dan denyut jantung. Berdasarkan temuan kajian yang sempurnah shalatnya dan dilakukan  5 kali sehari semalam mempunyai kadar metabolisme basal (BMR) dan jisim sel badan (BCM) jauh lebih tinggi berbanding yang tidak melakukan shalat.

2.      Pengaruh bacaan dalam shalat, kajian menemui bagi mereka yang faham makna bacaan dalam shalat serta menghayati bacaan tersebut mempunyai komposisi badan yang terbaik, darah mengalir dengan lancar ke seluruh badan terutama ke saraf otak, fikiran dan emosi jauh lebih tenang.

3.      Pengaruh lipatan jari kaki, ketika sujud dan tahiyat dapat mengurangkan jisim lemak badan (FM), tisu pada otot dapat ditingkatkan menjaga keseimbangan badan. Pengurangan lemak kolestrol badan dengan demikian kurangnya dari berbagai penyakit teruma sakit jantung dan strok.

4.      Shalat mempengaruhi denyut jantung. Kajian tes terhadap pergerakan shalat serta efeknya pada jantung. Kadar denyutan jantung direkam dengan menggunakan elektrokadiograf untuk menghasilkan elektrokardogram (ECG). Posisi berdiri kadar denyutan jantung 87-90 bpm. Ini dalah kadar yang tertinggi karna jantung memompa darah ke atas dan kebawah.  Posisi rukuk kadar denyutan jantung 79 dan 81 bpm posi jantung sejajar dengan kepela. Ketika sujud kadar denyutan jantung 72 dan 73 bpm. Denyutan jantung paling rendah didapati ketika posisi sujud.

5.      Shalat mencegah sakit pinggang. Kajian dijalankan dengan mengguna elektromiografi (EMG) tehadap pesakit pinggang wanita. Elektrod dipasang di belakang badan iaitu di lumbar L4-L5. Maka didapati hasil kajian otot pada pinggang beristirahat ketika ruku’ isyarat EMG dicatatkan pada postur 90 derjat. Ini mengisyaratkan posisi fleksi spina pda 90 derjat akan memastikan tulang belakang berada dalam keadaan baik. Ia dapat membuka ruang antara spina (spinal canal) yang akan mengurangkan resiko penghimpitan urat saraf.
6.      Kesan shalat terhadap kerja otak. Isyarat EEG diukur semasa peserta kajian sedang malukan shalat. Bahagian EEG semasa tumakninah dianalisa lebih terperinci. Dari hasil analisis dijalankan, wujud peningkatan yang nyata bagi Ketumpatan Kuasa Spektrum (KKS) pada komponen 11 Hz di lobus Parietal semasa berubah  dari posisi berdiri ke posisi sujud. Ketika shalat penyebaran spektrum untuk semua 7 elektrod berlainan dari 7 hingga 14 Hz. Ketenangan fikiran ketika tumaknina menunjukkan jalur frekuensi alpha. Frekuensi alpha ini kelihatan sangat jelas keitika sedang bersujud. Alpha dalah frekuensi terendah sistem kerja saraf dan hanya kita dapati ketika kita tidur.

7.      Shalat dapat mempengaruhi kesetabilan otot. Gerakan direkam dari takbir ihram hingga selesai shalat,  kajian aktivitas otot dilakukan permukaan elektrod EMG diletakan di atas permukaan empat jenis otot, iaitu di biseps femoris (paha belakang) rektus femoris (paha depan), gastroknemius (betis) dan L4 dan L5 (otot tulang belakang). Ereksi gelombang otot ketika mengakat tangan otot tulang belakang diaktifkan. Pada posisi ketika rukuk dan mulai bangun dari rukuk  otot belakang dan betis diaktifkan. Ketika melakukan gerkakan dari duduk, sujud dan bangkit kembali otot tulang belakang diaktifkan. Ketika sedang mebongkok dan dan melakukan sujud otot paha depan dan betis menunjukkan tiada pergerakan. Ketika postur bediri, kemudian sujud kembali berdiri semula disertai takbir serta mebongkokkan kaki sedikit semua empat otot diaktifkan, kelihatan pergerakan otot yang agak besar pada betis ketika meletakkan lutut ke lantai posisi hendak sujud. Keputusan kajian ini menunjukkan otot gastroknemius mengalami aktifitas tertinggi.

Jadwal hasil kajian kerja otot


Pergerakan
PMKD, µ V (min ± SP)  daripada  n=5
Biseps
femoris
Biseps
femoris
Gastrokne-
        minus
L 4-L5
Berdiri-sujud
Berdiri-sujud
7.91 ±  4.00
11.2 ± 3.86
13.21 ± 10.67
7.70 ±  3.30
Beridiri-rukuk
Beridiri-rukuk
8.59 ± 4.02
4.18 ± 1.88
11.97 ±  4.89
7.41 ± 2.57
Duduk-sujud
Duduk-sujud
4.81 ± 1.26
3.54 ± 2.61
8.36 ± 12.55
5.87 ± 1.87

Kesimpulan data di atas menunjukkan pengaruh pergerakan shalat terhadap otot:
1.      Mengurangkan kekejangan otot
2.      Mencegah kecederaan pada otot
3.      Meningkatkan pergerkkan sendi
4.      Memantapkan koordinasi otot
5.      Meningkatkan peredaran darah
6.      Meningkatkan prestasi tubuh badan.

Bibliografi Imam Al-Ghazali




Abu Hamid Al-Ghazali (450-505 H/1058-1111 M) beliau adalah seorang tokoh pemikir muslim yang hidup pada akhir zaman keemasaan Islam, di bawah khilafah Abbasiah yang berpusat di Bakhdad. Pada masa beliau hidpup situasi politik dan ilmiah mengalami krisis, baik karna motivasi idiologie mahupun entnis dan ambisi duniawi. Ketika itu para ulama, termasuk Al-Ghazali sampai usia tertentu serius mengembangkan dan mencari ilmu untuk mencapai kedudukan tinggi di mata umat mahupun penguasa (talab al-jah). Sebaliknya penguasapun berusaha mendekati ulama untuk meperkuat posisinya di mata umat. Di sisi lain, kolaborasi ulama Sunni dengan umara’ Sunni (dinasti Saljuk) ini merupakan sesuatu yang logis sebab mereka menghadapi musuh yang sama, iaitu kaum filosof, Mu’tazila dan Syi’ah terutama sekali Isma’iliyyah/Batiniyyah dengan pusat pemerintahannya yang tangguh (negara Fatimi di Mesir), negara Bani Sulaihi di Yaman, negara Qaramitha di Bahrain dan banteng Alamaut di utara Abbasiah. Sementara itu kekuatan Kristen Eropa merupakan ancaman serius sampai tercetusnya Perang Salib abad pertengahan babak pertama terjadi di masa Al-Ghazali (490 H/1096 M).

Menurut pengakuan Al-Ghazali sendiri, ia yang genius dan kritis sejak kecil lagi menghadapi pertingkahan banyak agama, aliran yang kontroversial, dalam Isalam adalah aliran Mutakallimin, Filosof, Ta’limiyyah, dan kaum Sufi yang masing-masing mengklaim alirannya lah yang paling benar. Sementara Al-Ghazali banyak memahami hadist-hadist Rasulullah yang paling benar itu ila al-Quraan dan Sunnah. Dari sinilah timbulnya pertanyaan dalam hatinya tentang mana kebenaran yang tunggal dan apa standard kriteria kebenaran itu, serta dorongan yang kuat untuk mencari dan menemukan ilmu yaqini sebegai kebenaran mutlak yang pasti dan universal pula. Dari sinilah beliau terjun ke dalam semua bidang pengetahuan hingga ke jantungnya yang paling dalam. Latar belakang tersebut membuat Al-Ghazali muncul sebagai  seorang sufi filosof yang mutakallimin dan faqih besar yang oleh Marokhi disebut sebagai “ensiklopedi” semua disiplin ilmu pengetahuan di zamannya. Disatu pihak, Al-Ghazali mendapat gelar Hujjat al-Islam (argumen Islam) dan dinyatakan oleh Ibnu ‘Asakir sebagai Mujaddid (pembaharuan Isalm) abad ke-5 Hijriyah.

Al-Ghazali beliau hdiup di masa kepemimpinan Nizam al-Mulk- yang menjadi wazir selama 30 tahun  pada masa pemerintahan sultan Alp Arslan Malik Syah yang berperan membawa Ababasyiah kepuncak kejayaan kembali. Pada masanya didirikan madrasah-madarasah Nizzamiah di Bakhdad dan di Nesapur yang di pimpin oleh Imam al-Haramain al-Juaini tempat Al-Ghazali belajar. Kebesaran Abbasiyah berubah darastis sepeniggal Nizam al-Mulk dan Malik Syah (485 H) diikuti pula prubahan drastis dalam kehidupan Al-Ghazali, akhirnya beliau menarik diri dari Bakhdad akhir tahun 488 H. untuk berkhalawat mencari ilmu yaqini di Syam dan sekitarnya. Masa inilah digunakan oleh imam Al-Ghazali untuk menulis, bukunya yang terkenal Ihya’ ‘Ulum al-Din. Kemudian perjuangan beliu dilanjuti oleh muridnya yang bernama Muhammad bin Taumart yang bergelar al-Mahdi untuk menghancurkan Murabitin. Sejarah menyimpulkan bahwa Al-Ghazali hidup dalam tradisi yang sudah terpisah dari tradisi politik. Sampai masa Al-Ghazali akumulasi ilmu pengetahuan sudah memuncak seperti usul fiqh, ilmu hadist, ilmu-ilmu naqliah, ilmu sosial, ilmu alam dan lain sebagainya. Sehingga imam Al-Ghazali sebagai pengembang dan memodifikasi dari apa yang sudah ada sebelumnya.

Gibb dan Karmers menrangkan secara tepat bahwa yang menerangkan riwayat Al-Ghazali ialah karnyanya sendiri. Nama lengkap imam Al-Ghazali Abu Hamid, Muhammad bin Muhammad ibnu Muhammad bin Ahmad Al-Ghazali al-Tusi lahir di Tus 450 H/1058 M. ia di gelar Abu Hamid karna mepunyai putra bernama Hamid yang meninggal sewaktu kecil. Tentang asal beliau apakah dari Parsi atau Arab masih diperselisihkan. Ia terkenal dengan sebutan “Al-Ghazzali” (dobel “z”) dan kadang disbut Al-Ghazali. Tidak diketahui banyak tentang keluarga beliau. Abd al-Gafir hanya menyebut nama ayahnyya bernama Muhammad dan nama kakeknya, Muhammad. Ibn Khalikan menanambahkan nama datuknya, Ahmad. Ayah Al-Ghazali adalah seorang penenun bulu domba dan menjualnya di pasar Tus dia wafat ketika Al-Ghazali berusia 6 tahun. Tapi ibunya sempat melihat masa-masa bintangnya Al-Ghazali yang tersohor dan popular.

Keseluruhan masa hidup iamam Al-Ghazali dibagi dalam tiga fase
1.      Priode Bakhdad dan sebelumnya: fase Tus, fase Jurjan, fase Nesapur, fase Mu’askar dan fase Bakhdad.
2.      Priode pasca Bakhdad: fase ‘Uzlah, Nesapur II, fase Tus II. Priode ini sering disebut priode pra-Sufi.
3.      Priode Sufi.

Pada masa ini ayahnya menitip Al-Ghazali pada kawannya penganut tasawwuf  untuk mendidik kedua anaknya dengan imbalan harta warisannya sampai harta itu habis. Kemudian kedua anak itu masuk madrasah. Setelah itu Al-Ghazali mempelajari fiqh dengan Ahmad ibn Muhammad di samping mempelajari ilmu-ilmu yang lain, di madrasah Nizamiyyah Tus. Beliau adalah anak yang genius dan kritis semenjak kecil. Dari Tus Al-Ghazali meneruska studinya ke Jurjan pada Imam Abu Nasr al-Isma’ili diduga kuat beliau belajar di sini selama 5 tahun. Kemudian Al-Ghazali bersama pemuda Tus melanjutkan studinya di Nespur pada Imam al-Haramain selam 5 tahun 437-478 H. samapi wafatnya Imam al-Haramin. Ketika itu jumlah seluruh pelajar Nespur sebanyak 400 siswa. Imam al-Haramain, yakni Abu al-Ma’ali Abdul al-Malik al-Juaini (419-478 H). beliau merupakan tokoh keempat mazhab tologi Asy’ariyah. Sepeniggalnya Imam al-Haramain, 25 Rabul akhir 478 H, Al-Ghazali Meninggalkan Nesapur menuju Wazir Nizam Al-Mulk di Mu’askar. Disini ia tinggal ± 6 tahun bersama isteri dan tiga putri beliau sejak wafatnya Imam al-Haramain  sampai ketika pindah ke Bakhdad, Jumdil al-Ula 484 H, dengan tiga kegiatan pokok: debat, diskusi-diskusi ilmiah dan bertafakur.

Pada fase Bakhdad, Nizam Al-Mulk mengangkat Al-Ghazali menjadi Guru Besar sekaligus Rektor Nizamiyyah Bakhdad dalam usia beliu 34 tahun. Berlangsung selama 4.5 tahun sejak Jumadil al-Ula 484  H sampai Zulqaidah 488 H, disebabkan banyak  terjadinya konflik dan persetruan akhirnya beliu mengundurkan diri dengan mewakafkan seluruh kekeyaanya kecuali sekedar bekal untuk keluarga. Pristiwa ini merupakan catatan penting bukan saja menentukan pemikiran dan kehidupan Al-Ghazali seterusnya, tetapi juga turut mengubah arah perkembangan dan pemikiran kehdiupan dunia Islam selanjutnya dari corak rasionalistik-formalistik-parsialistik kepada corak sintetik-integralistik kembali.

Kemudian beliau kembali lagi ke Nizamiayah Nesapur Zulqaidah 499 H.  mengenai ini Al-Ghazali mengatakan, “ Kemudian aku masuk ke Syam, di sini aku bermukim hampir 2 tahun. Aku tidak mempunyai kesibukan selain ‘Uzlah (mengasingkan diri), Khalawat, riadho, mujahadah” (al-Munqiz hlm. 49). Beliau mengajar di sana antara tahun 499-503 H, selama itu beliu berkecipung dalam tasawwuf. Dalam fase Nesapur II inilah beliau banyak mengarang kitab.

Bertepatan fase Tus II, beliu menjalani dan mengajar hidup Sufi bersama kawan-kawannya juga memperdalamkan lagi kajian mengenai Al-Quraan dan Hadist. Beliau Wafat hari Senin, 14 Jumadil akhir 505 H/ 18 Desember 1111 H, dalam usia 53 tahun di makamkan di Tabaran, Tus Kurasan.

Indeks
Dr. Saieful Anwar Filasafat ilmu Al-Ghazali Dimensi Ontologi dan Aksiologi. Cv. Pustaka Setia.Bandung-Indonesia.
Ibnu Khaldun, 1992, Kitab al-‘Ibar wa Daiwan al- Mubtada’ wa al-Khabar, Beirut, Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, jld. III, hlm. 537-567, IV, hlm. 3-82 dan Hasan Ibrahim Hasan.
Komisi Nasional Mesir untuk UNESCO, 1986 Sumbangan Islam kepada Ilmu dan Kebudayaan, term, Ahmad Tafsir Bandung, Pustaka, hlm. 109-338,
H.A.R. Gibb & J.H. Kramers, ed, op cit, hlm. 113.
Dimuat lengkap dlm Al-Subki, op it,IV, 203-214.
Identitas ‘Abd al-Gafir dan studi di Jurjan, IV hal. 203-204 dan hlm.195-196.
Muhammad Farid Wajdi, ed, t.t, Da’irat Ma’arif al-Qarn al-Isyrin, Beirut Lebanon. Dar al-Ma’arifah, hlm. 65-68.
Al-Ghazali al-Munqiz hal. 9,27, 49.


HIDUP segan MATI tak mau



Perasaan kecewa. Ya..kecewa. Kecewa adalah tidak tercapainya apa yang menjadi harapan, kehidupan tidak sebagaimana yang diharapkan. Terkadang kecewa ini berawal dari perasaan putusa asa dan terlalu berat menanggung beban penderitaan hidup. Memang hidup ini adalah perjuangan Allah tidak menajikan dunia ini surga melainkan tempat ujian, sebaik-baik tempat ujian itu bukanlah suatu yang menyenangkan. Oleh sebab itu kita mesti tau bahwa hidup ini adalah ujian. Ujian antara sabar dan syukur sehingga dapat dibedakan mana oragn yang benar-benar bertakwa kepada Allah barulah ia mendapatkan balasan sesuai dengan janji Allah ialah surga yang mengalir di bawahnya sungai-sunggai.

Kenapa terkadang hidup terasa membosankan?. Sepertinya hidup segan mati tak mau.

Perasaan bosan dikarnakan perasaan tidak gembira, rasa resah dan gelisa. Perkara ini berawal jiwa yang kosong. Kosong dari sesuatu yang mampu mengisi keperluan jiwa tersebut. Jiwa manusia itu hidup seperti hidupnya jasad  dia perlu makan, minum dan istirahat. Makanan jiwa ialah sesuatu yang beresesuaian dengan fitrah terutama sekali yang berkaitan dengan perbuatan bagus yang menghubungkan ia dengan penciptanya. Minuman jiwa ialah melakukan aktivitas yang benar, tidak sia-sia. Sementara istirahatnya jiwa itu bersujud di hadapan tuhannya. Ingat, bahwa dengan mengingat Allah jiwa menjadi tenang.

Perasaan bosan dan putus asa juga bersumber dari kurangnya kesabaran dan ikhlas dalam melakukan perkara, dalam menerima keadaan dan dalam menghadapi keadaan. Hal ini terjadi disebabkan seseorang hamba itu tidak begitu yakin dengan qadha dan qadar Allah. Bahwa apa yang terjadi itu sudah Allah tentukan kenapa harus menyesal. Terima saja lah. Sesuatu yang kita pandang baik, enak, bagus belum tentu baik di sisi Allah dan begitu juga sebaliknya. Sebab Allah yang punya rencana kita sebagai hamba menerima. Perasaan menerima ini tidak akan pernah ada kecuali di hati orang yang benar-benar beriman. Kenyataanya sekarang banyak yang beranggapan perakara urusan agam tidak penting. Biarlah ia urusan tuakng ceramah atau guru-guru agama. Akhirnya apa yang terjadi, sampai masalah cinta ditolak pun banyak yang bunuh diri. Menyedihkan. Itu menandakan rapuhnya jiwa seseorang.

Certia kosong? Tidak. Saya ada buktinya.

Teguhnya jiwa para sahabat Rasulullah s.a.w menghadapi musuh, dan berperang hanya memakan dedaunan, perlengkapan perang alakadar, ada yang hanya berselendang kain sarung dan adakalanya mereka berpuasa. Sementara musuh-musuh mereka bertopi baja, memakai baju besi, kuat-kuat dan perutnya gendut kekenyangan. Tetapi kenapa pasukan Islam selalu menang?

Mereka adalahlah generasi yang begitu takut kepada Allah mereka lebih banyak menangis daripada tertawa, cinta dengan Rasulnya. Bahkan kasih dan sayangnya melebihi diri sendiri, harta, anak isteri dan sebagainya.
Rapuhnya jiwa juga menyebabkan daya tahan rohani menjadi lemah ketika harus berbenturan dengan sesuatu yang menantang. Jiwa yang rapuh bersumber dengan hidup yang terbiasa senang dan selalu mengharap senang jauh dari tuntunan agama. Perlu kita buka kembali sejarah para nabi, sebelum Allah membebankan mereka dengan tugas yang amat berat terlebih dahulu mereka dilatih, ditempah sehingga menjadi manusia yang tahan banting. Oleh sebab itu biasakan menghadapi masalah dan menyelesaikan masalah dengan tenang dan sabar. Perkara ini perlu dilatih juga kepada anak-anak semenjak kecil lagi biar ia terbiasa.

Kurangnya dekat  hati dengan Allah, sering berperasangka buruk padaNya. Dan menggap Allah tidak sayang. Jika hati membisikan demikan, itulah suara Iblis yang meniup hati haba tersebut supaya mendurhakai Allah. Berhati-hatilah dengan tipu daya Iblis. Tidak mau shalat, disebabkan Allah tidak memberikan seperti apa yang diharapkan, meratapi nasib, marah dengan Allah. Na’u zubillahi min zalik. Cinta kasih sayang Allah itu melebihi kasih sayang seorang ibu kepada banyinya. Bagi Allah hilang dunia ini sesisinya tidak berarti apa-apa dibandingkan kehilangan seorang hamba yang beriman.

Kemudian tentang hubungan ibadah sering kita kaitkan degan kesenagnan hidup di dunia, dengan rizki yang melimpah ruah. Bukan demikian pemahaman yang benar. Ibadah itu akan Allah balaskan di akhirat nanti sesuai dengan janjinya. Yang bersesuaian dengan tempatnya. Akhirat negeri yang kekal lagi baik. Seandainya semua pahala dibalas di dunia ini lalau dimana tempatnya. Karna menurut keterangan Rasulullah s.a.w sendiri pahala amal manusia itu ada yang mencakupi derajatnya perjalanan selama 40 tahun dan ada yang besarnya seperti jarak antara langit dan bumi. Jadi orang yang tidak perlu sekolah pun menganggap tidak logis sendainya itu harus diberi di dunia ini. Lalau kenapa kononnya kita orang yang cerdas sering mengaitkan tentang rizki, kesusahan hidup, kemelaratan, gagal dalam usahan dengan ibadah. Memang efeknya ada tetapi itu relatif. Terkadang Allah memberi rizki dan kebaikan-kebaikan disesuaikan dengan kesanggupan hamba tersebut.

Tapi yang jelasnya jika seorang hamba itu benar-benar bertakwa kepa Allah hatinya selalu gembira. Ketika Allah membenarkan perkata Nabinya (Muhammad s.a.w) kepada sahabatnya (Abu Bakar) yang sedang ketakutan di dalam gua “Jangan takut dan jangan berduka cita sesungguhnya Allah bersama kita”.

Mengenai ibadah kita kepada Allah jangan salah dalam memahaminya. Ketahuilah seandainya seluruh penduduk bumi ini bertakwa kepada Allah seperti takwanya orang yang paling bertakwa di antara manusia itu. Niscaya tidak akan menambah kebesaran Allah walau sedikit pun. Dan kalaulah semua manusia itu kafir, mendurhakai Allah, niscaya tidak lah berkurang sedikitpun dari kebesaranNya. Kebaikan dan amal ibadah kepada Allah yang kita lakukan itu untuk diri kita sendiri. Untung dan ruginya kembali kepada manusia itu sendiri.
Banyaklah mengingat Allah dan pendekkan angan-angan ini adalah resep paling mujarab untuk mengobat kegelisahan hati.

Kamis, 01 September 2011

Kehebatan membaca Al-Quraan


Banyak sekali faedah dan mamfaat tentang Al-Quraan yang tidak mungkin saya huraikan dalam tulisan yang singakat ini tapi cukuplah bagi mereka yang ingin mengetahuinya.

Hadist diriwayatkan dari Aisya r.ha bahwa Rasulullah s.a.w bersabda, “Seseorang yang ahli dalam al-Quraan akan berada bersama para malaikat pencatat yang mulia dan jujur. Seorang yang membaca al-Quraan dengan terbantah-banta (tersekat-sekat) dan susah payah untuk membacanya akan mendapat dua ganjaran pahala (riwayat, Muslim, Abu Daud, Tirmizi dan Ibnu Majah).

Seseorang yang ahli dalam al-Quraan yang menghafal dan selalu membacanya sekiranya ia dapat mengerti makana dan maksudnya itu lebih baik, tapi jika tidak hanya membaca saja maka ia tetap mendapat pahala. Walaupun terbantah-bantah (tesekat-sekat) membacanya namun tetap mendapat dua paha. Pertama, pahala bacaanya dan kedua pahala susah payah dalam membacanya.
Al-Quraan juga sebagai obat, obat kegelisahan, ketakutan, keresahan dan juga obat segala macam penyakit baik yang berbentuk zahir maupun penyakit batin sebagaimana dijelaska Allah dalam surrah al-Isra’ ayat 82 yang bunyi sebagi berikut:
“Dan kami menurunkan secara berangsur-angsur daripada ayat-ayat suci al-Quraan yang menjadi obat penawar dan rahmat bagi orang yang beriman dan sebaliknya al-Quraan tidak menambahkan untuk orang yang zalim (disebabkan keingkaran mereka) melainkan kerugian. QS: al-Isra’, 82)
Bacaan al-Quraan itu disamping agar hati manusai tidak keras dan selalu tenang dalam mengahadapi beragam ujian dan cobaan hidup juga memberi kebaikan dan suber derjat yang tinggi di sisi Allah sebagaimana dijelaskan Nabiyullah s.a.w.
“Sesiapa yang membaca satu hurup dari kitab Allah (al-Quraan) maka untuknya diberi satu ‘hasanah’ (kebaikan) sebagai ganjaran bagi huruf itu dan satu hasanah sama dengan sepuluh pahala. Aku tidak berkata alif, lam, mim sebagai satu huruf tetapi, alif adalah satu hrup, lam satu huruf dan mim satu huruf” (Riwat Imam Tirmizi).
Hadist Rasulullah s.a.w  yang lainya menerangkan bahwa al-Quraan nantinya akan memberi syafaat kepada orang yang selalu membacanya, meninggikan darjatnya dan membelanya nanti yang mana mana hari itu  (padang mahsyar) tidak ada yang dapat menolong. Anak, suami, isteri, harta, kedudukan semuanya menjadi musuh. Al-Quraan akan meminta kepada Allah supaya memberikan pakaian kepadanya pembacanya lalu Allah menganugrahkannya pakaian kemuliaan. Karna pada hari itu semuanya telanjang walaupun di dunia ini memiliki pakain yang baus dan mahal-mahal. Kemudan al-Quraan memohon lagi kepada Allah agar orang yang membacanya diberi mahkota kemuliaan, lalu al-Quraan memohon lagi agar orang tersebut ditambah ni’mat lalu Allah berikan. Al-Quraan memohon lagi agar orang tersebut Allah meridhoinya lalau Allah meridhoinya. Maka tiada kegembiraan yang lebih besar selan ridho Allah tersebut.  (sarh as-Sunnah).
Orang yang jauh daripada al-Quraan ibarat sebuah rumah yang kosong telah lama ditinggal penghuninya penuh sarang laba-laba dan debu. Jauh dari ketenanggan, selalu resah dan frustasi. Penuh dengan angan-agan kosong dan serakah, hidup tidak tenteram.
Sebgaimana sabda Nabiyullah s.a.w dalam Hadist riwayat Imam Tirmizi, Darimi dan Hakim:

“Seseorang yang tidak ada sebagian pun al-Quraan dalam hatinya adalah seumpama rumah yang telah ditinggal kosong”.
Dunia ini adalah perhiasan, tidak kekal suatu saat nanti akan kita tingalkan walaupun dengan terpaksa. Seandainya dunia ini lebih berarti seberat sayap nyamuk di sisi Allah niscaya tidak akan diberi orang-orang yang mendurhakai Allah walaupun setetes air. Dunia ini hina dalam pandangan Allah oleh karna itu kejarlah apa yang Allah ridhoi. Ketahuilah apa yang kita lihat saat ini seperti kemajuan sains bukanlah perkara yang luar biasa. Ia hanyalah sebatas alat, sehebat apapun sains tidak dapat menghubungkan kita dengan Tuhan, tidak dapat menjelaskan siapa Allah?. Melainkan wahyu yang mampu berbuat demikan. Pendidikan yang kita kejar jangan sampai ia kehilangan arah tujuan yang sebenar. Tujuan belajar bukan semata-mata untuk mendapat kerjaan bagus, pangkat tinggi, gaji besar dan dipandang mulia. Tapi tujuan pendidikan yang sebenarnya untuk memperbaguskan ibadah kepada Allah, jadi setinggi apapun pendidikan seseorang itu tidak lah memberi makna yang lebih jika hanya untuk melepas nafsu dunia, tanpa amal yang soleh dan memahami Isalam dengan benar. Memahami Islam dengan benar hanya ada dalam al-Quraan dan Sunnah, itulah kebenaran yang mutlak. Dan dengan kebenaran itulah terciptanya langit dan bumi ini.
Jangan sampi kita lalai mengingat Allah, disebabkan hati selalu disibukkan dengan dunia, panjang angan-angan sehingga membawa kebinasaan dunia akhirat. Bukan bearti kita tidak dibolehkan mengejar dunia tapi letakkanlah ia di tangan bukan di hati. Karna Allah tidaklah menciptakan dalam rongga dada manusia dua hati, tapi satu. Siapa yang mencintai dunia maka dipastikan ia lalai mencintai Allah dan RasulNya. Bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan masuklah ke dalam Islam dengan segenap jiwa dan raga.
Wallau a’lam, waslam