Rabu, 31 Agustus 2011

Konsep diri (self-concept)



Definisi
Sheavelson, Hubner dan Stanton (1976) mendefinisikan konsep diri sebagai, ‘persepsi seseorang mengenai dirinya hasil pengalamannya dengan persekitaran dan dipengaruhi penegehuan yang diterimanya dari orang-orang yang dianggapnya penting dalam persekiran tersebut’.
Shavelson et al. (1976) menjelaskan bahwa konsep kendiri adalah persepsi seseorang terhadap dirinya dan persepsi itu terhasil dari pengalamannya termasuk peneguhan dari persekitaran  dan orang-orang yang penting dalam hidupnya seperti ibu bapak dan kawan-kawan.

Huffin (2002) menyatakan dari pandangan Teori Rogers, konsep diri ialah semua informasi dan kepercayaan individu terhadap kehidupan mereka, kualitas dan tingkah laku mereka. Menurut Carl Rogers (1902-1987), komponen personality yang utama adalah diri (self), bagian yang dikenali sebagai ‘saya’. Rogers percaya individu yang kurang sehat mentalnya atau tidak dapat menyesuaikan diri bermulai apabila individu tidak mendapat kongruen antara konsep diri dengan pengalaman sebenar dirinya.

Menurut Papalia dan Olds (1979),  tugas paling penting remaja ialah mencari identitas, pencarian kepada persoalan, siapa saya?. Tugas remaja tersebut membina nilai  dan memastikan bahwa mereka bukan burung kakak tua yang mengangguk mengiakan nilai yang ingin ditanamkan oleh ibu bapak mereka. Mereka perlu mencapai suatu keberhasilan yang bisa mereka banggakan dan mengetahuai mana yang kira-kira pantas untuk dipatuhi. Sorenson (1973) menjelaskan bahwa remaja mencari identitas dalam banyak cermin.

Papalia, Olds dan Felman (2001) menjelaskan konsep diri sebagai imej, imej diri kita sendiri. Iala apa yang kita percayai tentang diri kita, tentang siapa kita. Gambararan sebenar tentang kelebihan dan sifat kita.  Jelaslah bahwa imej diri seseorang itu mengenai dirinya, itu adalah konsep diri yang menjadi inti sari personalitinya. Jika seseorang menganggap dirinya dengan negatif, bermakna ia mempunya konsep diri negatif.

Dari perspektif Isalam, seseorang yang mempunyai konsep diri yang tinggi ialah orang yang beriman, berilmu dan bertakwa kepada Allah S.W.T memilik akhlak yang mulia dan tau membedakan mana yang baik dan buruk serta bijaksana dalam menentukan segala hal lihatlah keinggian personaliti atau self-consept Rasulullah S.A.W

Orang yang memiliki konsep diri rendah seperti tidak memiliki cita-cita kecuali yang rendah, penakut, pemalu, mudah putus asa, selalu mengharap pertolongan orang lain, merasa renah diri, tidak bijak dalam menyelesaikan masalah, berakhlak buruk tidak begitu taat kepa Allah S.W.T.

Konsep diri positif

1.      Mempunyai pandangan positif mengenai dirinya serta mensyukuri apa adanya.
2.      Peramah dan mudah bergaul.
3.      Mudah memberi pengharagaan dan tidak pelit dengan pujian tehadap orang lain.
4.      Bersifat terbuka, bersedia menerima pendapat orang lain dan bertimbang rasa.
5.      Memilki rasa percaya diri yang tinggi
6.      Periang.
7.      Merasa bangga apa yang telah dicapai dan tidak takut mecoba perakar yang baru.
8.      Selalu bersifat optimis, ceria dalam apa juga keadaan.

Konsep diri negatif
1.      Mempunyai pandangan negatif terhadap diri sendiri.
2.      Selalu merasa rendah diri.
3.      Suka menyinggung persaan orang lain dan tidak suka menerima pandangan orang lain.
4.      Selalu menimbulkan masalah.
5.      Bersifat curiga, prasangka dan tidak percaya kepada diri sendiri dan orang lain.
6.      Tidak mahu dikeritik baik kawan atau orang tua.
7.      Suka berangan-angan dan mudah risau.
8.      Mementingkan diri sendiri dan mudah menyalahkan orang lain.
9.      Merasa diri tidak ada kelebihan dan takut mencoba perkara-perkara yang baru.
10.   Amat tertekan bila menerima kritikan.
11.   Selalu murung, dan bermuka masam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar