Biaronews, KL. Penuturan wartawan Harian Metro mencoretkan segudang kisah dan pengalaman semasa meliputi berita SEA Games 2011 Jakarta-Palembang. Harian kenamaan Negeri jiran itu memeberi pujian atas keramahan dan rasa solidaritas para penduduk setempat . Sebgaimana di tuturkan Aizman salah seorang wartawan dalam rubrik pojok Harian Metro, 16 Nov 2011 yang berbunyi sebagai berikut:
“Terubat rasanya rasa rindu terhadap tanah air apabila di dekati warga Palembang yang cukup peramah. Penduduk sekitar melayani dengan baik dan memiliki toleransi yang tinggi. Ada yang mengajak kami berborak-borak dan mahu mengetahui gaya hidup orang Melayu Malaysia. Walaupun dalam kesibukan ke sana ke mari di stadium Jaka Baring, saya tetap melayani terkadang hanya senyum. Menurut mereka ‘Orang Malaysie (Malaysia), Wong Kito Galo,’ yang membawa maksud ‘Orang Malaysia orang kita juga’. “Kekok pula mendengar dialek Melayu Malaysia yang menjadi penuturan penduduk sini. Orang Palembang , bahasa Indonesia mereka berbeza dengan penduduk lain karena lenggok bahasa seperti bahasa Minang di Negeri Sembilan Malaysia”. Begitulahkatanya.
Meskipun memiliki budaya bahasa yang sama menurut pengakuan wartawan tersebut ada kelainan dari segi makanan. Mungkin faktor ketidakbiasaan dengan ala masakan Palembang menurut pengakuan wartawan tersebut makanan susah untuk melewati kerongkongannya. Perbedaan-pebedaan antara satu sama lain bukanlah untuk membuat kita saling menjauh dan terpecah belah tapi justeru sebaliknya. SEA Games merupakan ajang olahraga ASEAN dalam meningkatkan tali persahabatan dan saling memahami budaya satu sama lainnya. Karena setiap budaya, tradisi dan golongan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dengan demikian diharapkan kita dapat saling berbagi dan saling melengkapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar